KOPMA “PB” in Paris Van Java
Oleh:
Latifah Safitri H*)
Perjalanan bersama KOPMA
“PB” kali ini adalah study banding dan study tour ke pulau Jawa bagian
barat, tepatnya Kota Kembang, yaitu Bandung. Panitia memilih tanggal 10
Februari 2014 – 14 Februari 2014 sebagai hari yang tepat untuk kita para asjun,
pengurus, pengawas, dan beberapa anggota untuk menimba ilmu di Kota Bandung.
Diikuti oleh sekitar 45 peserta dengan green bus milik kampus tercinta
UIN Maliki Malang yang siap mengantar kita untuk melakukan perjalanan jauh ini.
Satu awak bus, dan dua sopir yang cukup ramah(red), juga ikut menjadi saksi
dari perjalanan kita.
Awalnya para peserta
berkumpul di depan toko pada jam 07.00 WIB di hari Senin yang cerah. Sedikit
kesal awalnya, karena bus yang ingin mengantarkan kita ke tempat tujuan belum
kunjung datang, tak sabar rasanya menunggu cukup lama. Detik berganti detik,
menit berganti menit, jam berganti jam, akhirnya jam 09.00 tepat bus datang,
kita langsung menyerbu bus dan memilih tempat duduk yang masih tersedia, yang
dirasa nyaman. Di perjalanan, kita ditemani oleh seperangkat media elektronik
yang selalu beraktivitas, yaitu televisi, DVD, radio, beserta teman-temannya.
Ada juga rekan-rekan KOPMA yang berkaraoke menyumbangkan suara emasnya. Dengan
hiburan itu, kita menjadi nyaman dan ndak boring tentunya.
Di tengah perjalanan, kita
beristirahat sejenak di Kota Gudeg, Jogjakarta. Di kota ini, sambil memberi
minum bus atau mengisi bahan bakar minyak maksudnya. Kita makan malam di
angkringan yang cukup ramai dikerumuni pengunjung, karena memang harga makanan
di angkringan ini relatif sangat murah. Harga sebungkus nasi bisa didapat
dengan mengeluarkan kocek Rp 1.500 – Rp 2.000. Murah bukan?
Dua puluh empat jam lebih perjalanan kita, akhirnya tiba juga di tempat
tujuan, tepat pukul 10.00 WIB hari Selasa pagi kita tiba di Kota Kembang. Senang rasanya bisa
menginjakkan kaki di Ibu Kota Jawa Barat ini. Kunjungan yang pertama kita yaitu
di kampus IKOPIN (Institut Koperasi Indonesia). IKOPIN
terletak di Jalan Raya Jatinangor, KM 20,5, Bandung. Banyak ilmu yang dapat
kita petik dari Koperasi di sana, mengenai unit usaha yang sangat banyak,
antara lain distribusi Coca-cola, rumah makan, minimarket, catering,
dan lain-lain. Ada juga usaha dari anggota Member Activity Center(MAC),
asjun kalau istilah di KOPMA “PB”, yaitu menjual makanan khas Kota Bandung,
seblak, di kampus. Dengan hanya dikelola oleh kurang dari 10 pengurus, beberapa
karyawan, beserta 2 manajer yang menghandel usaha langsung, koperasi di
sana bisa mempunyai banyak usaha yang berkembang. Anggota koperasi di IKOPIN,
tidak hanya mahasiswa saja, melainkan juga alumni dan para dosen, namun
pengurus tetap adalah mahasiswa yang masih aktif perkuliahan.
Sore harinya kita mengunjungi kampus yang ke-2, yaitu kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sampai di sana kita disambut hangat oleh para pengurus KOPMA di UIN Bandung. Para pengurus sangat mengapresiasi sekali kedatangan kita di sana, karena termasuk langka ada kunjungan atau study banding dari KOPMA rekanan dari daerah timur. KOPMA UIN Bandung merupakan KOPMA yang bisa dikatakan sudah senior sebenarnya, karena lahir pada tahun 1992, dan berbadan hukum pada tanggal 28 September 1993, namun ada juga pasang surut yang dihadapi oleh KOPMA tersebut, pada tahun ini KOPMA UIN SGD, tepatnya pada bulan Januari, KOPMA ini baru merintis kembali dari sekian lama telah vakum akibat dari rehabilitasi kampus. Belajar dari itu, kita bisa mengambil hikmahnya yaitu semangat yang selalu berkobar pada pengurus dan anggota-anggotanya, walaupun ketika KOPMA vakum namun keorganisasian masih tetap berjalan. Usaha juga masih tetap berjalan, misalnya aneka snack yang dititipkan kepada anggota untuk dijualkan dan juga usaha online. Di UIN Bandung lah kita menginap pada malam itu.
Sore harinya kita mengunjungi kampus yang ke-2, yaitu kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sampai di sana kita disambut hangat oleh para pengurus KOPMA di UIN Bandung. Para pengurus sangat mengapresiasi sekali kedatangan kita di sana, karena termasuk langka ada kunjungan atau study banding dari KOPMA rekanan dari daerah timur. KOPMA UIN Bandung merupakan KOPMA yang bisa dikatakan sudah senior sebenarnya, karena lahir pada tahun 1992, dan berbadan hukum pada tanggal 28 September 1993, namun ada juga pasang surut yang dihadapi oleh KOPMA tersebut, pada tahun ini KOPMA UIN SGD, tepatnya pada bulan Januari, KOPMA ini baru merintis kembali dari sekian lama telah vakum akibat dari rehabilitasi kampus. Belajar dari itu, kita bisa mengambil hikmahnya yaitu semangat yang selalu berkobar pada pengurus dan anggota-anggotanya, walaupun ketika KOPMA vakum namun keorganisasian masih tetap berjalan. Usaha juga masih tetap berjalan, misalnya aneka snack yang dititipkan kepada anggota untuk dijualkan dan juga usaha online. Di UIN Bandung lah kita menginap pada malam itu.
Paginya, kita bergegas juga
berkemas untuk melanjutkan ke kunjungan KOPMA selanjutnya, yaitu KOPMA UNISBA
(Universitas Islam Bandung). Perjalanan dari UIN SGD ke UNISBA sekitar 2 jam,
karena terhalang kemacetan Kota Bandung. Penyambutan di sana merupakan penyambutan
yang paling WOW menurut saya, karena dari persiapan sudah terlihat bahwa para
pengurus KOPMA UNISBA sangat siap dengan kedatangan kita dari Malang. Koperasi
Mahasiswa Unisba pada mulanya bernama Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa (KKM)
dan berdiri pada tahun 1983 dengan akta pendirian 7794/BH/DK-10/1 pada tanggal
14 Juni 1983 dengan jumlah anggota sebanyak 100 orang. Kemudian pada tahun 1991
KKM berganti nama menjadi Koperasi Mahasiswa (KOPMA) dengan keanggotaan
berjumlah 1727 orang.
Pada awal berdirinya bidang usaha yang dibangun adalah toko buku dan kantin sejalan dengan waktu yang terus berjalan aktifitas usaha mulai berkembang menjadi sebuah mini market dan mini café, usaha yang dijalankan berikutnya adalah export barang keramik dan sepatu ke Singapura pada tahun 1986 sekaligus meraih predikat Koperasi Teladan Tingkat Kotamadya Bandung. Setelah saling presentasi profil antar kedua KOPMA ini, dan sambutan dari Ketua Umum masing-masing KOPMA ini, kita membentuk beberapa kelompok dan berkumpul setiap bidang untuk bertukar ilmu dan sharing, yang tujuannya tentunya agar KOPMA lebih baik dari sebelumnya. Sekarang, KOPMA UNISBA memiliki beberapa usaha, yaitu Mini Café, Mini Market, fotokopi, konveksi, dan percetakan.
Di KOPMA UNISBA semua sudah menggunakan komputerisasi, ini yang menjadi PR bagi KOPMA “PB” selama ini. Semoga di tahun ini bisa terealisasi dengan baik. Selain itu untuk pencatatan dari Koperasi Mahasiswa ini cukup rapi, sehingga KOPMA UNISBA dinobatkan sebagai Koperasi Terbaik I Tingkat Jawa Barat. Diakhiri dengan foto bersama untuk saling mengakrabkan dan melihat-lihat usaha dari KOPMA UNISBA, kitapun pamit undur diri, dan dilanjutkan ke kampus yang jaraknya hanya beberapa langkah dari UNISBA, yaitu UNPAS.
UNPAS (Universitas Pasundan) adalah sebuah Universitas yang berada di seberang UNISBA. Jadi kita hanya perlu berjalan kaki untuk menuju ke sana. Dari KOPMA UNPAS, kita juga mendapatkan banyak ilmu tentunya, antara lain mengenai perluasan usaha, perekrutan anggota, kepengurusan dan lain sebagainya. KOPMA UNPAS memiliki 4 bidang usaha, yaitu toko (mini market) ada 2, 1 Café (Green Café), dan perdagangan umum, yaitu usaha di bidang konveksi yang melayani pesanan, juga tender kaos misalnya. Masing-masing usaha sudah ada penanggungjawabnya sendiri. Di KOPMA UNPAS juga memiliki devisi-devisi (sebutan di KOPMA “PB”), yaitu kerohanian, olahraga, usaha, kesenian yang tergabung di dalam suatu wadah yang disebut PCB (Pasundan Business Club). Banyak ilmu yang bisa kita dapat dari kunjungan-kunjungan ini.
Pada awal berdirinya bidang usaha yang dibangun adalah toko buku dan kantin sejalan dengan waktu yang terus berjalan aktifitas usaha mulai berkembang menjadi sebuah mini market dan mini café, usaha yang dijalankan berikutnya adalah export barang keramik dan sepatu ke Singapura pada tahun 1986 sekaligus meraih predikat Koperasi Teladan Tingkat Kotamadya Bandung. Setelah saling presentasi profil antar kedua KOPMA ini, dan sambutan dari Ketua Umum masing-masing KOPMA ini, kita membentuk beberapa kelompok dan berkumpul setiap bidang untuk bertukar ilmu dan sharing, yang tujuannya tentunya agar KOPMA lebih baik dari sebelumnya. Sekarang, KOPMA UNISBA memiliki beberapa usaha, yaitu Mini Café, Mini Market, fotokopi, konveksi, dan percetakan.
Di KOPMA UNISBA semua sudah menggunakan komputerisasi, ini yang menjadi PR bagi KOPMA “PB” selama ini. Semoga di tahun ini bisa terealisasi dengan baik. Selain itu untuk pencatatan dari Koperasi Mahasiswa ini cukup rapi, sehingga KOPMA UNISBA dinobatkan sebagai Koperasi Terbaik I Tingkat Jawa Barat. Diakhiri dengan foto bersama untuk saling mengakrabkan dan melihat-lihat usaha dari KOPMA UNISBA, kitapun pamit undur diri, dan dilanjutkan ke kampus yang jaraknya hanya beberapa langkah dari UNISBA, yaitu UNPAS.
UNPAS (Universitas Pasundan) adalah sebuah Universitas yang berada di seberang UNISBA. Jadi kita hanya perlu berjalan kaki untuk menuju ke sana. Dari KOPMA UNPAS, kita juga mendapatkan banyak ilmu tentunya, antara lain mengenai perluasan usaha, perekrutan anggota, kepengurusan dan lain sebagainya. KOPMA UNPAS memiliki 4 bidang usaha, yaitu toko (mini market) ada 2, 1 Café (Green Café), dan perdagangan umum, yaitu usaha di bidang konveksi yang melayani pesanan, juga tender kaos misalnya. Masing-masing usaha sudah ada penanggungjawabnya sendiri. Di KOPMA UNPAS juga memiliki devisi-devisi (sebutan di KOPMA “PB”), yaitu kerohanian, olahraga, usaha, kesenian yang tergabung di dalam suatu wadah yang disebut PCB (Pasundan Business Club). Banyak ilmu yang bisa kita dapat dari kunjungan-kunjungan ini.
Pada sore harinya, tiba
saatnya kita melakukan kunjungan yang terakhir, yaitu di Universitas Padjajaran
(UNPAD). Sambutan yang berbeda lagi kita rasakan ketika tiba di kampus yang
lumayan luas ini, ketika KOPMA yang lain menyambut kita di dalam ruangan (indoor),
di UNPAD kita disambut di lapangan terbuka dengan rerumputan yang bergoyang dan
dihiasi sebuah kolam yang besar di sampingnya. Pikiran terasa refresh
kembali, setelah seharian beraktivitas tholabul ilmi. Di KOPMA UNPAD
kita lebih banyak sharing mengenai kepengurusan. KOPMA UNPAD baru saja
pindah dari kampus Bandung ke kampus Jatinangor. Namun sayangnya, kita tidak
bisa melihat langsung usaha yang sedang berjalan di KOPMA UNPAD sendiri, karena
pada saat itu kampus juga sedang libur perkuliahan.
Setelah kita mengunjungi 5
KOPMA yang ada di Bandung selama 2 hari ini, tiba saatnya kita untuk study tour
ke tempat wisata di Bandung dan sekitarnya. Malam itu juga kita mengunjungi
objek wisata belanja Cihampelas. Cihampelas adalah salah satu tempat wisata di Bandung yang favorit bagi pelancong. Khususnya untuk
menemukan berbagai jenis pakaian dengan bahan dasar jeans. Selain mendagangkan
berbagai pakaian dengan berbagai model, uniknya jika berbelanja di sini, anda
akan ditemani oleh tokoh-tokoh kartun atau komik seperti Spideman, Superman,
Hulk, Aladin dan lain lain dalam ukuran raksasa. Karena bangunan FO (Factory
Outlet) dilengkapi dengan relief tokoh tokoh kartun tersebut. Selain
terkenal dengan sentra penjualan pakaian berbahan dasar Jeans, Cihampelas
Bandung pun di kenal sebagai sentra oleh-oleh Bandung. Setelah berjalan-jalan di Cihampelas, kita menuju
ke UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) untuk bermalam di sana.
Pagi di Hari Kamis yang
cerah itu, kita berangkat dari UPI untuk menuju objek wisata lain di Bandung,
yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Gunung
Tangkuban Parahu adalah salah satu gunung yang terletak
di Provinsi Jawa Barat. Wilayah wisata tangkuban
perahu posisinya ada di sekitar 20 km
ke arah utara kota Bandung, tepatnya di Cikole Lembang. Gunung ini mempunyai ketinggian
setinggi 2.084 meter. Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api
aktif yang statusnya diawasi terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda
tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah
munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di
antaranya adalah di kasawan Ciater, Subang. Gunung cantik ini dinamai
Tangkuban Perahu, memang kalau dilihat dari jauh mirip sekali dengan perahu
terbalik. Menurut legenda orang Sunda, ini adalah warisan dari Sangkuriang.
Selain wisata kawah, juga ada wisata goa, air keramat, dan tidak ketinggalan
wisata belanja. Jika ingin memasuki wisata goa dan air keramat, kita bisa
melanjutkan perjalanan dari Kawah Ratu, melewati Kawah Upas, terus naik sekitar
1-2 km menuju arah
puncak dengan memasuki hutan pinus dan perdu. Kita berjalan sambil mengambil
foto di gigiran kawah yang indah sambil sesekali menikmati bau belerang yang
tertiup angin. Wisata belanja juga ada di sederetan jalan sekitar kawah,
terdiri dari warung-warung makanan dan toko penjual oleh-oleh dan kerajinan.
Tempat wisata terakhir yang
kita kunjungi yaitu wisata belanja “Pasar Baru”, Bandung. Di sana kita bisa
memborong berbagai pernak-pernik, pakaian, aksesoris, dan oleh-oleh Kota
Bandung. Tak terasa hingga sore hari kita berada di sana. Selanjutnya kita
mulai perjalanan pulang ke Malang.
Di tengah perjalanan
dikejutkan oleh berita bahwa Gunung Kelud meletus. Peserta study tour yang
tinggal di wilayah Blitar, Kediri, dan Kab. Malang sempat shok dan langsung
menghubungi keluarga seketika malam itu juga. Subuh hari, ketika kita berhenti
di Masjid Agung, Kulon Progo, Jogjakarta untuk menjalankan sholat subuh,
ternyata abu vulkanik erupsi Gunung Kelud menghampiri juga, sehingga perjalanan
pulang sedikit terhambat oleh abu vulkanik yang menutupi jarak pandang bus.
Dengan izin Allah, Alhamdulillah kita sampai di Kota Apel Hari Jum’at, pukul
17.00 WIB. (lsh) JJJ
*) Penulis merupakan
mahasiswa Akuntansi semester IV & Staff usaha bid. Coopmart Pusat Kopma
“Padang Bulan” periode 2013/2014.
0 komentar:
Posting Komentar