Gimana
sih rasanya kalo sudah wisuda? Langsung kita tanyakan aja yuk ke
mereka-mereka yang sudah wisuda kemarin. ^-^
Mbak hay, administrasi
umum ‘12
“Rasanya
campur aduk, saat jadi mahasiswa menjadi sebuah beban sih dan senang akhirnya
mencapai titik akhir yang menjadi titik awal dari sebuah keberhasilan”. Dan
hebatnya lagi skripsinya mbak Hayyun memakai 3 bahasa loch, yaitu bahasa
Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Ketika disodorkan pertanyaan, “Gimana
mbak kok bisa buat skripsi 3 bahasa gitu?”, “Semua itu tergantung komitmen
awal, motivasi, dan tekad dan semua itu berawal dari keinginan dengan melihat
kakak kelas yang membuat skripsi dengan 3 bahasa”.
Mbak Yuliani, pemagang
‘12
“Ya
senang, kalau dipikir-pikir sebenarnya semua itu beban, saat menjadi mahasiswa
itu beban, sebelum wisuda juga beban dan setelah wisuda itu juga beban, tapi
kalau kita mikirnya semua itu beban, ya semuanya akan terasa menjadi beban,
begitu sebaliknya kalau kita mikirnya semua itu tidak beban ya semuanya juga akan
terasa tidak ada beban”
Mas Harun, PSDA ‘11
“Perasaannya
ya pastinya senang dan lega, tapi setelah ini malah bingung mencari kerja”.
Unek-enek lainnya dari mas Harun, yaitu saat itu merasa kesulitan dalam
menggali data untuk skripsi, tema awal yang diangkat adalah “Pengaruh
Pembangunan Infrastruktur terhadap Penjualan Semen”. Dia mengambil tema itu
dari PKLnya di PT Semen Indonesia yang ada di Gresik. Trus berganti alih tema
menjadi “Implementasi Produk Life Cycle Tinjauan Maturity Produk pada PT
Semen Indonesia”.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbagus bagus,,,
BalasHapustapi coba ditambah lagi tulisannya, alur cerita di kembangkan lagi, biar lebih menarik pembaca,,,
hoho,,,
terima kasih sarannya mbak..
BalasHapussiiiiipppppppp,.,.,
BalasHapus